Sejak saat itu , hubungan intim aku dan suamiku mulai merenggang. Setiap kami bersetubuh , burung suamiku susah buat dibangunin. Berbagai cara hingga konsultasi ke dokterpun sudah kami lakukan agar penis suamiku kembali normal.
Mengawali pagi hariku seperti biasa aku melakukan aktivitas sebagai tugas istri. Setelah selesai mengurus anak - anaku dan yang lainnya , aku bergegas mau mandi. Ku lihat mas hendri tengah duduk di dapur.
Yen ... Habis mandi ya. Ajakan mas hendri mau bersetubuh padaku.
Iya mas. Yenny mandi dulu.
Lalu aku masuk ke kamar mandi dan membersihkan badan. Selepas mandi ku balut tubuhku dengan handuk. Lalu aku keluar dari kamar mandi dan bilang ke mas hendri.
Ayoo mas , yenni udah siap. Aku tunggu di kamar ya. Ajaku padanya
Iya yen. Jawab mas hendri
Lalu mas hendri mengikutiku dari belakang menuju ke kamar. Sementara anak - anaku tengah asyik bermain di ruang tamu. Kami pun memasuki kamar dan mas hendri mengunci pintu kamar dilanjutkan dengan melepaskan baju yang ia pakai hingga telanjang.
Nampak kaki palsu mas hendri terlihat semacam robot. Lalu mas hendri mendekatiku dan kami saling bercumbu bibir. Melumat dengan pelan tapi pasti.
Setelah 10 menit kami berciuman , mas hendri pun berbaring di kasur dan ku lepas handuk yang melilit di tubuhku hingga keliatan payudaraku dan memeku yang masih rapet ini. Aku mulai bergerilya melumati bibir menurun ke badan hingga kontol mas hendri.
Ku remas - remas kontolnya biar bangkit dan tegak namun tak jua kunjung tegak juga. Karena ga tegak - tegak lalu ku lanjutkan dengan mengulum kontolnya dan berharap kontol mas hendri bisa tegak.
Batang kontol mas hendri pun sedikit mulai tegak tapi ga tahan lama dan hanya bertahan beberapa menit saja. Belum puas aku mengulumnya ku lanjutkan dengan mandi kucing , ku jilati tubuh mas hendri dengan kesetiaanku ini.
Dalam benakku , jikalau ada seorang pria yang mau menyetubuhiku pasti aku akan melayaninya karena selama ini birahi kepuasan seksku sangat kurang sekali.
Suamiku pun merintih mendesah , mungkin dia berpura - pura mendesah agar aku bisa puas dengan permainan persetubuhan ini. Padahal sama sekali kurang banget karena kondisi mas hendri.
Lalu aku mulai memasukan kontol mas hendri ke dalam lubang memeku. Memang susah memasukan kontol yang lemas ga bisa tegak tapi aku terus berusaha dan akhirnya masuk blessssshhhh..... Aaaaaahhhh
Ku genjot tubuh mas hendri dengan pelan - pelan dan ku liatkan wajah manjaku padanya. Akupun mendesah menikmati persetubuhan ini karena terpaksa.
Aaaahhh ... Aaaaahhhh .... Aaaaaaahhhh .... Uuuuuhhhhh .... Aaaaaaaahhhhh
Desahanku seakan menandakan persetubuhan ini kurang puas. Tak lama berselang setelah aku keras menggenjot suamiku , tiba - tiba mas hendri menghentikan laju genjotanku.
Yen .. maafkan aku ya , aku ga bisa memuaskanmu. Kita sudahi persetubuhan ini. Lagian aku juga ga bisa ngeluarin sperma untukmu.
Lalu mas hendri melepaskan kontolnya dari cengkraman memeku dan dia memakai baju lagi. Setelah itu ia pun berpamitan untuk bekerja. Mas hendri pun pergi bekerja sementara aku masih di dalam kamar dalam kondisi bugil hanya berbalut selimut saja dan memikirkan gimana aku bisa puas bersetubuh. apakah aku harus selingkuh dengan pria lain? Tapi kasihan suamiku , sama saja aku menghianatinya.
Fikiran itu pun terus menghantuiku , setelah beberapa menit aku pakai bajuku lagi dan berniat untuk belanja kebutuhan di supermarket. Sepeda motor ku keluarkan dari rumahku dan aku bergegas menuju ke tujuan.
Sesampainya di supermarket , aku belanja kebutuhan sehari - hari. Ku cari apa saja yang biasa kami gunakan setiap hari. Saat berada di rak bumbu , tak sengaja aku menabrak seorang pria ganteng berjas tengah berbelanja juga. Sontak aku kaget dan semua barang belanjaanku tumpah.
Aduh ... Maaaf mas. Aku tak sengaja. Kataku minta maaf pada pria itu.
Oh .. iya mbak. Gapapa. Mari aku bantu.
Lalu pria itu membantuku merapikan belanjaanku ke dalam keranjang. Kamipun mulai berbincang - bincang. Pria itu mulai mengawali pembicaraan kami.
Belanjaan mbak nya banyak banget.
Iya mas. Ini kebutuhan sehari - hari keluargaku
Emm gitu , oiya hampir lupa. Kenalkan nama saya Roy. Nama mbaknya siapa kalo boleh tau.
Saya Yenni mas. Jawabku dengan gugup sambil melihati wajah pria itu.
Nama yang indah. Pujinya padaku.
Akupun tersipu malu. Baru kali ini pria memujiku. Padahal suami ku aja tidak pernah sama sekali.
Oiya mbak , kalo ada apa - apa mbaknya bila hubungi saya. Siapa tau saya bisa bantu. Disodorkannya kartu namanya padaku.
Iya mas. Makasih sekali lagi ya.
Lalu ku simpan ke dalam saku celana kartu nama mas roy itu. Dan setelah selesai belanja aku bergegas pulang. Sesampainya dirumah , anak - anaku masih asyik bermain diruang tamu. Tak lupa kubelikan mereka jajanan kesukaannya.
Lalu aku berjalan menuju ke dapur untuk membereskan belanjaan tadi. Teringat kartu nama tadi , akupun mengambil hpku dan ku simpan nomornya. Aku cek di whatsapp ternyata dia juga menggunakannya dan ku mulai percakapanya di wa.
Kamipun saling balas satu sama lain hingga menjadi lebih akrab. Dan setelah kami akrab dan membahas tentang seks , dia nampak nyambung banget dan sangat cocok dengan kriteriaku hingga akhirnya terjadilah agenda pertemuan kami yang kedua kalinya.
Pertemuan pertama kemarin di supermarket sangat mengesankan. Pertemuan kedua ini mas roy mengajaku ke salah satu hotel berbintang 7. Pikirku dia orang yang mapan dan dermawan.
Malampun tiba , suamiku pulang dari kerja dan ku siapkan air hangat untuk dia mandi. Aku selalu teringat ajakan mas roy untuk bersetubuh dalam pikiranku hanya pertemuan besok dan besok hingga aku tak konsen.
Hingga malampun semakin larut , terlihat anak - anaku sudah tidur dengan lelapnya. Begitu juga dengan suamiku yang juga sudah tidur disampingku.
Sementara itu , aku masih belum bisa tidur karena teringat - ingat pertemuan esok yang mungkin sangat mengesankan buatku. Kupandangi wajah mas hendri yang tengah tidur lelap. Maafkan aku mas karena aku telah menghianati pernikahan kita ini.